Sunday, June 30, 2013

Presentasi Efektif dan Sosial Media


Narasumber : Tedy J. Sitepu

Presentasi adalah is the act of introducing via speech and various additional means new information to an audience. Hal ini menunjukkan bagaimana kita berfikir dan apa yang kita pikirkan
Mengapa presentasi menjadi buruk?
  • tidak menguasai materi
  • tidak menarik
  •  warna
  • penyampaian monoton
  • yang menjadi audiens tidak sesuai dengan target presentasi
  • tanpa konsep
  •  terlalu banyak muatan dalam slide
  •  terlalu banyak ornamen dan warna
  • terlalu banyak data
  •  tanpa jiwa

Presentasi yang efektif :
  • Anda/presenter 
  • Interaksi, eye contact dengan audiens,
  • Maknanya sesuai bidang masing-masing

Tanda Presentasi Buruk :
  • Pandangan “hmmmm”
  • Sibuk sendiri
  • Tertidur

Impact

Tujuan anda presentasi adalah membawa impact bagi audiens anda, bagaimana caranya?

Impressive
Anda harus langsung menarik perhatian para audiens. Hanya 5 menit pertama, pada menit ke 6 akan hilang presentasi anda.

Powerful
Selama berbicara harus selalu powerful. Harus bisa membangunkan minat, atensi, perhatian. Kalau tidak apalgi dalam suasana kelas kurang kondusif, akan hilang kesempatan anda dalam memberikan dampak / perubahan.

Actual/Contextual
Harus ilmu baru, bukan yang semua orang udah tahu. Makna baru apa yang ingin anda sampaikan? Perubahan apa yang ingin anda berikan?

Trustworthy
Banyak orang ga percaya pada kita, kutipannya ga jelas, data ga valid. Kadang dalam riset bukan proses peneilitiannya yang salah tapi cara presentasinya yang salah.

Desain
Komponen slide presentasi :
  • Layout : layout punya makna, tata letak sesuatu merupakan penting.

·      Kalo presentasi di ruang terang, sebaiknya backgroundnya jg terang.
·      Presentasi ruangnya gelap, sebaiknya lembut sebagai background.
·      Cara menyusun bahan : meringkaskan bahan-bahan yang ada, dari satu buku jadi 4 halaman, 4 halaman dibuat jadi 4 slide. Makna yang hilang, diatasi dengan pemberian handout.
·      Semakin simple semakin baik
  • Fonts : Serif : pake topi, sans serif : ga pake topi. Judul pake sans serif sebaiknya. Sans Serif itu yang lebih simple.

·      Ketika mau buat presentasi pikirkan ada brapa audiensnya. Ukuran font mempengaruhi terlihat/tidak terlihatnya tulisan presentasi. Umur paling tua berapa? Umur paling tua dibagi dua. Background jg berdampak pada bisa/tidak nya tulisan terbaca.
·      Atur lebar paragraph, dan sebaiknya rata kiri saja.
  • Image : pesan yang akan disampaikan, bukan sekedar ornamen.

Teori desain grafis :
o   Balance, melihat kertas bukan sebagai 2 D tapi sebagai 3 D.
o   Grid, menggunakan grid desain agar tepi-tepinya sejajar.
o   Warna
ü  terang akan lebih pop up.
ü  Monochromatic adalah kumpulan warna bergradasi. Merah, merah agak muda, pink
ü  Complementer : paduan warna yang berbeda (biru dan oren)
ü  Vischeck.com , Colorscheme.com , Kuler.adobe.com
Kalo presentasi jangan mempresentasikan data tapi makna tentang data.

Workshop Social Media
Narasumber : Yunus Bani

Pengguna fb 54jt, bb 9jt, android 3jt, twitter 25 jt, internet 70 jt.

Invasi perusahaan luar, google Indonesia, bb Dakota diluncurkan di Indonesia, hadirnya zalora, kita harus mengubah invasi menjadi potensi.

Di profesi anda harus menonjol, tunjukkan knowledge anda di blog. Semua masalah blogger sama, udah nulis tapi belom baca.

Kenapa harus menggunakan social media?
-       No boundaries
-       No distance
-       No time limit

Sosmedia di Indonesia : blog, fb, twitter, youtube, linkedin, google plus, instagram path pinterest, forum, yahoo groups, dll.

Konsep blog adalah interaktif antara penulis dan pembaca. Jangan menulis untuk diri anda, menulislah untuk pembaca anda. Anda pintar tapi pembaca anda bisa saja tidak pintar.
Apa yang akan dicari orang, disamakan kalimatnya.

Great blogs are : content , traffic , design. Content dlu yang penting, kemudian pikirin trafficnya (lalu lintas orang), baru design nya.

Manajemen blog :
Ide (judul, tinggal definisinya) >> Tulis >> Bagikan >> Evaluasi

Setelah menulis konten, taklukan google :
Keyword >> Konten >> Optimasi

Carilah masalah sebanyak mungkin sebagai blogger.

Google friendly blog:
Trends, Keyword Minded, Informative, Fresh, Update

Masing2 social media punya karakteristik berbeda2. Myspace di amerika cukup terkenal, pinterest di luar sangat terkenal. Zapost disini ga ada, diluar laris manis.
Facebook : media interaksi, media bisnis, media narsis.

(sumber : narasumber)

Saturday, June 29, 2013

Be Ready and Be Confident!


Dimana tanah dipijak, disitu langit dijinjing merupakan peribahasa yang tak asing bagi kita. Kita-kita yang akan melanjutkan sekolah sebaiknya memahami betul arti pribahasa ini. Untuk itu dibutuhkan adanya adaptasi pada lingkungan baru kita nantinya.

Tujuannya apa? Sadar akan pentingnya pendekatan yang sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai kemahiran antarbudaya di antara masyarakat denan latar belakang budaya yang berbeda.
Apa saja kriterianya? Yang pertama adalah harus betah atau dalam artian merasa nyaman dengan lingkungan yang baru, kedua bisa menjaga hubungan baik dengan warga setempat, hubungan baik ini bisa juga hormat, berkawan, dll. selain itu, bekerjalah dengan efektif. Jika kita disana untuk sekolah, maka belajarlah dengan efektif.

Budaya…apa yang dimaksud dengan budaya??

Kebiasaan? cara hidup? Yeap semuanya benar, konsepnya sih adalah tatanan alur pikir yang membedakan suatu kelompok manusia dari kelompok lainnya. Tatanan alur pikir disini dalam arti kata lain itu programming of the mind. Tetapi membedakan disini bukan berarti kita bisa melihat orang lain kurang berbudaya dibanding kita lhoo..

Kalau diperhatikan, Budaya itu seperti gunung es, bagian yang terlihatnya lebih kecil dibanding bawahnya, maksud saya disini adalah, bagian yang terlihat seperti apa sih? Kesenian, sastra, musik, drama, tarian, dll.

Sedangkan yang tidak terlihat adalah bagian pentingnya yaitu merupakan akar dari munculnya budaya-budaya ini, seperti konsep pendidikan anak, konsep kesederhanaan, kecantikan, waktu, bercinta, hubungan atasan dan bawahan, kepemimpinan, kerja, persahabatan, bercakap, dll.

Sekarang kita masuk ke Dimensi Budaya. Disini saya hanya akan menuliskan saja ada berapa dimensi budaya, yaitu ada kebangsaan, propinsi, kota, umur, suku, status sosial ekonomi, kelamin, komunitas, latar belakang keluarga, agama, latar belakang pendidikan.

Semakin seru? Ngga yah? Kita masuk aja deh ke 3 tingkat keunikan manusia. Yang pertama adalah kepribadian, kemudian budaya, dan yang terakhir adalah Kodrat manusia. Kepribadian disini adalah sifat spesifik perorangan yang diwarisi dan dipelajari. Kemudian budaya, budaya ada pada spesifik kelompok dan ini didapatkan dengan cara dipelajari saja. Sedangkan Kodrat Manusia, ini terletak pada seluruh umat manusia yang didapat dari warisan dan secara alamiah.

Kita masuk ke proses pemahaman budaya. Urutannya adalah paling atas Etnosentris yang kemudian disadari lalu dimengerti, kemudian dihargai dan nantinya akan di seleksi.

Jika anda berada di luar sana janganlah melakukan judgment atau penghakiman, sebelum anda mengerti. Setuju ga? Iyalah..coba kalo ada orang yang baru dateng liat kita trus tiba2 dia ga suka aja. Ga enak banget kan?

Kemudian saya sebenernya ingin menuliskan ciri-ciri orang collectivisn dan individualism, tapi panjang bgt jadi kapan2 lagi yah :D

Yang paling penting adalah anda harus memilii kualitas pribadi seperti : toleransi terhadap the unknown, percaya diri, sabar, semangat mempelajari, kemampuan berkomunikasi, keterbukaan, empati, rasa humor, dan yang paling penting adalah Academic Honesty!

Dalam melakukan pembelajaran di Luar Negri terutama, kita harus punya niat dan kesiapan. Diantaranya yang paling penting adalah fokus dan memperhatikan. Energy follows attention. Apa yang menjadi perhatian anda nantinya harus sudah ditetapkan, jangan lupa pasang prioritas, jika fokus awal anda adalah belajar maka belajarlah, jika harus bekerja, jangan tinggalkan belajarnya. Manage lah pikiran anda, bukan waktu yang anda manage.

Yang penting sih be ready and be confident, ye ga?!

Friday, June 28, 2013

Academic Writing


Academic Writing yang disampaikan oleh Prof Moh. Nasikin ini membicarakan mengenai pentingnya publikasi ilmiah. Berhubung kami disini adalah calon-calon mahasiswa master dan doctor, materi ini akan sangat berguna ke depannya.

Publikasi itu penting karena riset yang akan kita lakukan nanti merupakan sesuatu yang baru, terutama untuk mahasiwa calon doktor. Kita membawa kebaruan atau istilah lainnya adalah novelty sehingga harus dipublikasikan untuk pemberitahuan bahwa kita sudah menjalankan suatu riset. Sehingga hal ini mencegah adanya duplikat atau kesamaan riset yang dilakukan dari misalnya institusi yang berbeda. Selain itu, publikasi ini dilakukan agar orang lain dapat melihat riset yang kita buat sehingga mungkin nantinya bisa menjadi referensi untuk riset orang lain yang membacanya.

Syarat hasil riset dapat dipublikasikan adalah selain novelty, dapat menyelesaikan masalah dan punya kontribusi pada ilmu pengetahuan sehingga hasil dari penelitian tersebut bisa digunakan. Selain itu juga dilakukan state of art dimana dirunut ke belakang riset-riset terdahulu untuk meyakinkan orang bahwa riset yang kita lakukan merupakan sesuatu yang baru.

Menurut Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Dengan melakukan publikasi pada jurnal ilmiah, maka suatu penelitian bisa dikatakan telah teruji secara substansi dan hasil dari penelitian tersebut bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak

Bagaimana cara mendapatkan idenya? Jangan melihat terlalu jauh, mulailah dari isu yang dekat dengan lingkungan anda dan kemudian disangkutpautkan dengan masalah bangsa.

Susunan publikasi secara umum adalah :
- Judul : maksimal 20 kata, menggambarkan seluruh pekerjaan
- Abstrak : berisi 4 pokok pikiran, yaitu masalah yang diselesaikan, state of art, metode yang dipakai dan hasil riset (dalam bentuk hipotesa)
- Pendahuluan : penjelasan detail dari abstrak yaitu masalah yang diselesaikan dari masalah secara umum, tujuan riset, state of art, metode riset yang dipakai.
- Metode : bahan, alat, variabel, dll.
- Hasil dan Riset : menampilkan data dan membandingkan dengan data dan riset sebelumnya
6.     Kesimpulan : menyimpulkan sesuai tujuan dan menjawab hipotesis
Daftar Pustaka

Wajib Kudu Baca! :D


Ada yang tau Imam B. Prasodjo? Oke sejujurnya saya baru tau siapa beliau, tapi setelah mendengar beliau menyampaikan materi, satu kata, WOW!

Beliau adalah dosen sospol di Universitas Indonesia, dan ternyata sering sekali muncul di TV untuk acara-acara yang berhubungan dengan kebangsaan. Judul yang ia angkat hari ini adalah  membangun kapasitas dan karakter pemimpin bangsa di masa mendatang.

Setuju ga kalo dibilang negri ini adalah negri yang abnormal? Setuju aja dah, nah makanya menurut beliau, untuk memperbaiki Negara ini, cara abnormallah yang harus diambil menjadi solusi.

Saat ini kita Indonesia mengalami masa trust deficit atau defisit kepercayaan publik. Kalo ditanya, jika dompet anda jatuh di jalan, apakah anda yakin dompet anda akan balik? Saya rasa sebagian dari anda akan menjawab tidak (sotoy!) tapi iya kan? Itu problem bangsa.

Apa sih yang membuat orang dipercaya? Mudah saja, yang pertama karakter dan kedua kapasitas. Karakter adalah yang menentukan sebuah tindakan dan dimana sering lupa diajarkan di bangsa ini. Sedangkan kapasitas adalah skill atau kemampuan yang membuat orang mampu membaca masalah yang ada. Perkara dompet jatoh tadi, kalo dompet anda jatuh, orang yang menemukannya akan mempunyai kapasitas untuk mengetahui jumlah uang yang ada di dalamnya kan? Tapi apakah akan dikembalikan?

Intinya kembali ke pembangunan bangsa, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemimpin yang memiliki karakter dan kapasitas. Seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan menggerakkan orang lain untuk ikut serta melakukan suatu kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata kea rah kehidupan bersama yang lebih baik, yang dilakukan dengan memberikan motivasi, tanpa cara-cara pemaksaan. (panjang ye..)

Seorang pemimpin harus memulai dari dirinya sendiri dan harus visioner, tidak hanya melihat saja, dialah yang memetakan jalan bagi pengikutnya. Setiap ucapan yang dikeluarkan harus memiliki makna, tidak semua pejabat adalah pemimpin begitu juga sebaliknya. Yang terjadi di bangsa kita saat ini adalah  perebutan jabatan bukan perebutan pemimpin dimana hasilnya bukan dia jadi pemimpin malah dia jadi beban masyarakat.

Berapa banyak masyarakat Indonesia yang miskin? Seorang pemimpin bangsa ini nantinya harus mempunyai rasa empati. Apa yang terjadi dengan para penjual yang ada di pasar tradisional ditengah banyaknya supermarket? Pemimpin Negara ini nantinya harus menemukan solusi dimana mereka bisa ter upgrade agar tidak kalah saing dengan pasar-pasar luar yang sudah masuk. Itu adalah yang terjadi di kota besar. Gimana yang di daerah terpencil?

Agama di Indonesia itu tidak hanya islam, Kristen, hindu, budha dan tionghoa loh. Suku Baduy memiliki agama mereka sendiri, tapi apa yang terjadi saat ini? E-KTP tidak mengijinkan mereka memiliki agamanya, karena pada dropdownnya hanya ada kelima agama itu. Kebijakan yang diambil? Dikosongkan saja dan nanti mereka tulis sendiri. Inilah yang harus kita semua ubah, mereka adalah warga asli Indonesia, mereka sudah ada di tanah air kita ini dari sebelum Indonesia merdeka, tapi kenapa mereka tidak dianggap?

Kalo diliat ke masalah lain, dipikir-pikir, sadar ga sih Negara lain bisa buka perusahaan di sini tapi kita susah banget buka perusahaan diluar, dan jika perusahaan asing kesini, biasanya perusahaan kita kalah pamor dan keuntungan. Kapasitas orang Indonesia memang harus ditingkatkan. Bisa dengan apa? Ada yang namanya Human Resource Development, Organization Development, dan Institutional and legal framework development. Capacity building dijadikan dalam dua tingkatan yaitu Institutional capacity building, dimana masyarakat yang ada sekarang kita bariskan sehingga tidak hanya membentuk kerumunan orang-orang, dan yang kedua adalah Personal capacity building.

Apa sih mimpinya Indonesia?

Tercatat loh dalam undang-undang, yaitu :
1.     melindungi segenap bangsa Indonesia
2.     memajukan kesejahteraan umum
3.     mencerdaskan kehidupan bangsa
4.     melaksanakan ketertiban dunia.

Sedangkan dalam character building yang diutamakan adalah adil, jujur dan tanggung jawab. Sifat pendukung lainnya adalah rasional, toleran dan pemberani.


Karakter bangsa adalah ciri khas dan sikap suatu bangsa yang tercermin pada tingkah laku dan pribadi warga suatu Negara. Sikap tersebut dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang sudah ada dan dapat pula karena willed demi kemajuan bangsanya. Hal ini yang ditulis oleh Farida Hanum pada Hakekat Karakter Bangsa.

Ideologi : bangsa untuk negara untuk bangsa


Halo perkenalkan, saya Diandra Arinita. Lahir di Jakarta, Ayah saya dari Jawa Timur, Probolinggo tepatnya, dan Ibu saya dari Padang, suku Sumpu lebih tepatnya. Anda dari mana?

Kita semua tahu bahwa jawaban pertanyaan saya di atas kemungkinan besar berbeda-beda, Kenapa? Karena kita dari suku dan budaya yang berbeda-beda, itulah Indonesia. Hari ini ada pelajaran penting lagi nih yang saya terima, langsung dari ahlinya. Seorang tenaga professional LEMHANAS RI yaitu Bapak E. Imam Maksudi. Sekilas mengenai beliau, beliau lahir 2 hari setelah hari kemerdekaan Indonesia, terlahir sebagai orang Jawa tulen. Ia bertugas di LEMHANAS selama 33 tahun dimana 23 tahun didalamnya ia habiskan diluar Jawa.

Pertanyaan pertama beliau adalah “Sudahkan Anda bersyukur?” -- “mmmm…” -- “Bersyukurlah, paling tidak karena Anda masih dibangunkan pagi ini” (dalem ati, bener juga!)

Kadang kita ga sadar apa yang udah kita punya dan kita ga punya, menjadikan bersyukur merupakan tindakan awal yang penting, karena jika masyarakat suatu bangsa banyak bersyukur, Insya Allah bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang besar dengan masa depan yang jelas.

Bangsa Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk, baik adat dan budayanya sehingga terdapat keragaman karakter di dalamnya. Selain itu, Indonesia merupakan Negara agraris yang dimana letaknya terpisah secara geografis. Pengalaman sejarah antar masyarakatpun berbeda-beda. Sebenarnya, , Indonesia bisa dibilang sudah memiliki kedaulatan wilayah jauh sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kita sudah memiliki banyak kerajaan bukan? Mereka mempunyai wilayah teritorinya sendiri. Setiap raja berdaulat atas wilayah dengan tahta pemerintahannya masing-masing. Setelah itu Indonesia mengalami penjajahan oleh Negara Asing yang kemudian setelah perjuangan yang panjang, kita bisa menjadi satu Negara yaitu Indonesia. Dari jenjang kehidupannya tersebut, terciptalah 4 Konsensus Dasar Nasional. Konsensus ini berfungsi merekatkan dan memperbaii ikatan, hal inilah yang menjadi dasar dari nilai kebangsaan Indonesia.

4 Konsensus itu adalah :
1.     Filsafah Bangsa Indonesia – Pancasila, yang penting bukanlah lahirnya namun nilainya. Pancasila ini berfungsi sebagai dasar Negara, identitas nasional dan pandangan hidup bangsa.
2.     UUD NRI 1945
3.     Negara Kesatuan RI - NKRI adalah pilihan paling tepat bagi Negara kita saat itu dan sekarang, NKRI bukan karena untuk membedakan Indonesia dengan Negara lain, namun NKRI terjadi karena intrik yang ada, itu merupakan pilihan kita bersama bukan pilihan mereka yang memutuskan saja.
4.     Sesanti Bhinneka Tunggal Ika
Kolonel Arm Wing Handoko, S.T. mengatakan pada Balipost “Nilai-nilai kebangsaan bukan bentuk pasif dari tradisi tetapi merupakan proses aktualisasi yang terus berlangsung dalam interaksi sejarah panjang. Hal itu melahirkan sintesis kebudayaan yang relevan dengan sistem kehidupan warga. Sejarah interaksi antara warga dunia yang berlangsung lama merupakan fakta yang mendasari keniscayaan interaksi global. Namun, dalam proses interaksi tersebut, eksistensi warga negara akan menjadi penentu bagi kuat-tidaknya identitas nasionalnya”

Konsensus Dasar Nasional jika dilihat secara historisnya dibagi menjadi Bangsa belum menegara dan telah menegara. Belum menegara disini maksudnya adalah belum menjalankan kehidupan secara bersamaan. Poin-poin pentingnya adalah budaya dan bahasa Melayu merupakan bahasa Nasional atau bahasa Perjuangan. Kenapa disebut perjuangan? Karena bahasa tersebutlah ide-ide kebangsaan dikomunikasikan. Bhinneka Tunggal Ika, ajaran mengenai cara menghargai perbedaan. Sumpah Pemuda, inilah salah satu waktu dimana potensi-potensi lokal di seluruh wilayah nasional disatukan. Penegasan sikap dan kehendak satu bangsa, tanah air, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan.

Siswoyo menuliskan pada Waspadamedan, “Para pendiri bangsa menggunakan segala daya upaya, termasuk perang dan diplomasi, untuk merebut kemerdekaan. Generasi penerus, kata Kepala Negara, harus meneladani keberanian dan keteguhan para pejuang kemerdekaan.”

Dalam segi sosiologis, Indonesia memiliki sentimen-sentimen kelompok, yaitu perbedaan yang dilatarbelakangi budaya lokal dan menjadikan individunya memiliki sisi-sisi sensitive. Indonesia merupakan Negara multikultur yang artinya menuntut kesetaraan sehingga dibutuhkan untuk setiap warganya saling menerima, saling menghargai dan saling Bantu. Penjajah melakukan dekotomi dimana masyarakat dibagi menjadi mayoritas dan minoritas untuk kepentingan para penjajah agar lebih mudah menguasai Negara. Seharusnya saat ini tidak ada lagi yang namanya perbedaan kelas, yang ada hanya Warga Negara Indonesia atau Bukan WNI.

Nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Menurut Pepper (entah Pepper siapa) sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang baik dan sebaliknya. Sedangkan menurut Perry sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek. Pada kehidupan sehari-hari kita sering kita melihat banyak pelanggaran, namun terkadang kita juga melihat kebaikan biarpun hanya hal kecil tapi itulah yang menjadi nilai atau suri tauladan kita sebaiknya.

Nilai sendiri terbagi menjadi dua, ada nilai yang tercernakan dan nilai dominan. Maksud dari yang pertama adalah nilai yang melihat pada individu yang membentuk karakter, sedangkan nilai dominan adalah nilai yang kita ambil dan harus dijadikan sebagai nilai dominan dalam hidup kita. Mengapa nilai harus dominan? Karena itu yang akan menjadi saklar pengingat bagi kita jika suatu saat kita akan melakukan sesuatu yang tidak baik.

Beranjak yuk ke Hakikat nilai bangsa! Prinsip-prinsip moral dimana kebaikan sifat dan sikap yang kita cari, serta hal ini menjadi cermin jati diri Bangsa Indonesia dimana Pancasila yang menjadi salah satu contohnya. Pemantapan nilai kebangsaan itu sangat penting untuk menyadari perihal baiknya bangsa. Untuk menjadi individu yang berkontribusi di dalamnya kita harus mencintai dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negri sendiri.

Pernah denger filsafat “hujan emas di negri orang hujan batu di negri sendiri” mana yang anda pilih?

Thursday, June 27, 2013

Terdepan Namun Terlupakan


Selain film mengenai korupsi, hari ini kami diperlihatkan sebuah film karya Rudi Sudjarwo yang diperankan oleh Marcella Zalianti, Piet Pagau, dan Arifin Putra, mengenai kehidupan rakyat Indonesia yang tinggal di area perbatasan Indonesia dan Malaysia, di Pulau Kalimantan.

Ide film ini diambil berdasarkan pengalaman yang dialami sang artis, Marcella Zalianti saat menjadi pembicara di Kalimantan Barat mengenai kehidupan wanita di perbatasan. Ia akhirnya mencoba untuk menjelajahi lebih lanjut mengenai keadaan lain yang terjadi disana dan menemukan fakta-fakta yang kejam dari kehidupan masyarakat suku tersebut. Mereka merupakan wilayah terdepan dari perbatasan, apa yang terjadi terhadap Negara kita nantinya, mereka dulu lah yang merasakan. Namun kurangnya perhatian pemerintah maupun masyarakat kota terhadap orang-orang pedalaman membuat kawasan mereka menjadi kawasan yang rendah dalam segi pendidikan, sosial, dan ekonomi. Padahal budaya yang mereka miliki sangatlah kaya dan memiliki karakteristik yang sangat kuat.

Pada dasarnya film ini dibuat untuk menyadarkan masyarakat kota mengenai kehidupas asli dan keseharian yang ada pada suku-suku di Kalimantan. Mereka merupakan populasi dengan tingkat kecerdasan yang tinggi namun sangat sedikit diberikan pendidikan yang layak. Sulitnya mereka mendapat pendidikan menjadikan mereka beralih profesi dari yang seharusnya menjadi siswa pada umurnya, akhirnya menjadi petani, pemburu, dan pekerjaan kasar lainnya. Hidup mereka disana sudah susah, transportasi harus menggunakan sampan atau kapal kecil, waktu tempuh antar desa bisa berjam-jam, akses ke kota sangat susah, dll. Jika kita tidak membantu dan meningkatkan taraf hidup mereka ke depannya, wilayah Kalimantan barat nantinya akan menjadi seperti daerah Sipadan-Ligitan. Mereka akan diakui oleh Negara tetangga dan kita akan kehilangan salah satu karakter, budaya, seni, SDM terbaik bangsa ini.

Setelah film ini ditayangkan, kami berkesempatan bertemu dengan dua pemain utamanya yaitu Marcella Zalianti dan Piet Pagau. Keduanya menurut saya merupakan orang-orang yang extraordinary. Mereka cerdas, memiliki rasa nasionalis yang tinggi, mau berkreasi untuk anak bangsa, memiliki karakter dan menjaga budaya mereka sendiri, bahkan Bapak Piet Pagau masih bisa berbicara bahasa Dayak dengan lafal yang sangat baik dan beliau mengatakan bahwa tidak ada satu kata pun dari bahasa ibunya tersebut yang ia lupa. Beliau bahkan sempat memberikan atraksi tersendiri dengan menari tarian Dayak di depan kita semua, luar biasa!

Saya pribadi jujur saja tidak paham mengenai konflik dan intrik yang terjadi pada suku-suku pedalaman Kalimantan yang katanya ada sekitar 400 suku. Namun setelah melihat film tersebut, saya paham kenapa Kalimantan dan saya yakin, pulau-pulau Indonesia lain yang memiliki budaya dan adat yang beragam harus dipertahankan dan dirawat. Saya merasa minder tidak memahami sepenuhnya bahasa ibu atau ayah saya, namun saya akan mencoba untuk memahami dan mungkin menyebarkan sedikit demi sedikit ke dunia mengenai betapa kaya dan beradatnya Indonesia kita ini.

Menurut salah satu artikel yang ditulis oleh Rista Rama Dhany yang berjudul Sudah Setahun Masyarakat Perbatasan Kalimantan Sulit Mendapat Gula, ditulis bahwa "dari tahun ke tahun kasus impor gula konsumsi dan pangan lainnya di perbatasan, khususnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur itu masih menimbulkan konflik dan tidak ditangani dengan baik oleh kementrian terkait”.

Artikel lain yang dimuat di Kompas adalah “
Masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah perbatasan antara Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia, lebih menyukai melakukan kegiatan jual-beli dan barter ke wilayah Malaysia karena mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Hal ini disampaikan oleh Dewan Adat Dayak Kecamatan Sekayam, Yordanus Pinjamin”

Kedua artikel ini persis seperti yang dijabarkan pada film Batas.

Film, prospek baru kampanye anti korupsi!


Film Indonesia saat ini mulai berkembang dan memunculkan banyak unsur karakteristik Indonesia. Film yang ditunjukkan pada kami hari ini berjudul “Selamat Siang, Risa!” menceritakan salah satu keluarga di Jakarta yang berkategori miskin, dan dengan keadaan salah satu anggota keluarganya sakit, yaitu si adik kecil. Ditengah-tengah kurangnya uang, makanan bahkan obat-an, terdapat kesempatan untuk mendapatkan uang haram, namun sang kepala keluarga dari keluarga Awoko ini tidak mau dan mengembalikan kembali uang haram tersebut. Latar belakang film ini berkisar pada tahun 1974 dimana Indonesia masih di bawah kekuasaan Soeharto, kemiskinan terjadi dimana-mana, sampai isu penimbunan beras terjadi. Hal inilah yang diangkat oleh sang sutradara sebagai contoh kecil korupsi-korupsi yang ada di Indonesia. Namun ternyata diantara kekhilafan, tamak dan mempermainkan hukum sesukanya, masih ada setitik kejujuran yang masih bertahan diantara keserkahan orang-orang saat itu. Setitik kebenaran inilah yang coba diangkat dan disosialisasikan ke masyarakat saat ini agar sadar bahwa hal tersebutlah yang seharusnya kita perhatikan dan pertahankan. Indonesia bisa menjadi Negara yang kaya raya dari sumber alamnya sendiri jika setiap individunya memiliki integritas yang tinggi, kejujuran dan hati nurani yang masih kuat.

Selain film ini, terdapat 3 buah film pendek lain yang dibuat oleh sutradara Ine Febriyanti yang membahas tentang kita melawan korupsi. Hal yang ingin disampaikan oleh sang sutradara adalah integritas  yang merupakan PR bagi kita sebagai generasi muda saat ini yang beberapa tahun mendatang akan menjadi pemimpin Negara. Kita harus memiliki suatu sistem yang kuat di Negara ini sehingga tingkat korupsi dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan.

Korupsi, dikurangi? atau dihilangkan?


Narasumber kali ini berbeda dari yang lain, yaitu seorang mantan petinggi KPK, Mantan Wakil Ketua KPK, Bapak Eri Riyana. Beliau sudah sekitar dua tahun memerangi korupsi bersama dengan tim KPK nya, dan tadi pagi, beliau memberikan sedikit pencerahan kepada kami mengenai pentingnya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Memang yah yang namanya korupsi di Negara tercinta kita ini ga pernah habis-habis. Tapi paling tidak kita semua tahu bahwa ada badan Negara yang posisinya berada di bawah presiden langsung yang memerangi adanya korupsi di Indonesia.
Judul dari presentasi yang diberikan Pak Eri tadi adalah ‘Combating Corruption, Integrity and Leadership’ (keren abis kan?!)

Percayalah, intinya hanya mempertahankan nilai / value, etika / ethics dan moral Negara ini. Value adalah keyakinan inti yang memotivasi perilaku kita, moral adalah keyakinan yang kita miliki yang menentukan perilaku kita berdasarkan salah dan benar serta baik atau buruk. Sedangkan untuk ethic itu sendiri memiliki arti pedoman perilaku berdasarkan law/hukum.

Korupsi ini terjadi karena adanya penyimpangan, penyimpangan atau fraud dapat terjadi karena adanya tiga hal, yaitu Peluang, Rasionalisasi dan Insentif atau desakan. Ketiga hal tersebut jika berjalan beriringan akan memicu seseorang untuk melakukan tindakan korupsi. Peluang disini bisa kita ambil sebagai contoh berupa pengawasan yang lemah, sehingga terbentuk celah yang bisa dimanfaatkan, selain itu terciptanya peluang bisa juga karena kurangnya kapasitas pada akses yang bermutu, serta ringannya imbalan atau balasan terhadap mereka yang sudah melanggar aturan atau undang-undang.
Kita beranjak ke Rasionalisasi, intinya adalah membenarkan apa yang dilakukan seseorang mengenai perilaku dirinya sendiri secara subjektif. Jadi bisa saja seseorang ini melakukan sesuatu yang salah namun dia meyakinkan dirinya bahwa apa yang dia lakukan itu tidak salah dan mencari-cari alasan sehingga terbentuk mindset yang mengatakan bahwa memang benar apa yang dilakukannya itu tidak salah. (kacau yee)

Terkahir adalah insentive yang artinya perangsang, dan press yang artinya desakan. Insentive atau press ini bisa diakibatkan uang, obat-obatan, affair, pekerjaan, dll.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk korupsi menurut website KPK itu sendiri :
            Perbuatan melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan keuangan/perekonomian negara
            Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan/kedudukan yang dapat merugikan keuangan/perekonomian negara
            Penggelapan dalam jabatan
            Pemerasan dalam jabatan
            Tindak pidana yang berkaitan dengan pemborongan
            Delik gratifikasi

Dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia diperlukan banyak usaha dari setiap pihak, salah satu yang bisa kita lakukan adalah menjadikan values dan ethics sebagai motor dalam perkembangan organisasi. Salah satu value yang paling penting adalah integritas. Integritas diri kita harus dibina dan dijaga agar terbangunnya bangsa ini berdasarkan integritas dari masyarakatnya. Penjelasan dasar mengenai integritas dapat dilihat dari blog Robert Silverstone yang mengatakan integrity is saying what you mean and doing what you say.

Jadi mengapa korupsi ini harus dihilangkan? Diantaranya adalah :
  •  Sistem hukum di Indonesia dianggap belum cukup untuk bisa meringkus kriminal korupsi.
  • Kita masih belum mampu menerapkan strategi yang menyeluruh
  • Tidak adanya political will

Sekarang kita masuk ke Leadership yang merupakan bagian penting dalam memberantas korupsi. Pemimpin itu bukan terlahir tapi terbentuk, seorang pemimpin mampu mengambil atau mamilih melebihi apa yang ditentukan sampai limit atau batas dirinya sendiri yang pastinya di atas orang biasa.

Menurut buku Leadership Skill yang dikeluarkan oleh MTD Training, salah satu ciri seorang pemimpin adalah is willing to take Risks. Seperti yang dijelaskan Bapak Eri sebelumnya. 

Kewirausahaan Sosial, cara baru membangun Indonesia


Materi kedua dibawakan oleh narasumber Bapak Goris Mustaqim dari Garut. Dimana beliau sudah membuka yayasan yang dinamakan ASGAR. Yayasan ini bisa dikatakan sebagai sebuah Social Enterprise, kenapa? Karena yayasan tersebut menjalankan bisnis namun profitnya digunakan tidak hanya untuk kebutuhan personal namun juga untuk masyarakat sekitar, selain itu, dalam bisnisnya, Pak Goris juga memberdayakan masyarakat agar turut berpartisipasi, sehingga yang terjadi adalah hubungan kerjasama yang mengembangkan kemampuan yang dimiliki masyarakat kurang mampu dan meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri.

Seperti yang dikatakan Arthur C. Brooks dalam papernya yang berjudul Social Entrepreneurship a Modern Approach to Social Value Creation, bahwa yang namanya Social Entrepreneurship itu kurang lebih dinyatakan sebagai berikut :

“Social entrepreneurship addresses social problems or needs that are unmet by private markets or governments”
“Social entrepreneurship is motivated primarily by social benefit”
“Social entrepreneurship generally works with – not against – market forces”

Pada dasarnya, terbentuknya Social Entrepreneurship didasarkan pada adanya dua divisi bisnis yang bergerak dengan cara yang berbeda. Pertama adalah bisnis dengan profit bagi pribadi, yang dibangun dari para shareholder, dan penjualannya sangat bergantung pada market. Kemudian ada yang namanya kerja social seperti yang biasa dikenal dengan charity, donasi, subsidi dimana aktifitas ini hanya dilaksanakan satu kali dan tidak berkelanjutan. Menengahi keduanya, dicarilah jalur baru dimana bisnis dilakukan dengan menjual barang untuk mendapatkan profit yang kemudian profit tersebut digunakan untuk sosial.

Menurut ASHOKA, sebagai web yang menyediakan fasilitas sebagai social entrepreneur, dikatakan bahwa :

“social entrepreneurs act as the change agents for society, seizing opportunities others miss and improving systems, inventing new approaches, and creating solutions to change society for the better.”
Menjadi seorang entrepreneur itu terlihat menyenangkan, bisa membuat usaha sendiri, berpenghasilan cukup dan bisa membantu sesama juga. Caranya emang ga gampang, harus turun langsung ke lapangan, mendatangi setiap kelompok masyarakat, memberikan penyuluhan, menentukan bagi hasil, membuat rencana kerja yang matang, dll. Namun setelah saya lihat dari presentasi tadi, nampaknya semua usaha itu berbuah manis. Ia memenangkan banyak kompetisi, diakui masyarakat, networkingnya banyak, bahkan sampai pernah berjabat tangan dengan presiden Barrack Obama. Keren kan?!

Fokus yang dijalani Pak Goris adalah pada segi pendidikan, inkubator kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat microfinance. Menurut Pak Goris, Indonesia akan mengalami fase Demographic advantage pada tahun 2020 keatas sehingga dibutuhkan pemuda-pemudi yang bergerak untuk menjadi entrepreneur atau bekerja dalam departemen dimana yang terpenting adalah generasi tersebut harus membangun Negara Indonesia ke kancah dunia sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia sendiri.

Salah satu profil Social Entrepreneurship yang cukup besar adalah Schwab Foundation yang dimana dalam bukunya dijelaskan Negara-negara mana saja yang sudah berhasil mereka Bantu, diantaranya Afrika, dengan dasar kurangnya teknologi yang ada untuk mendeteksi adanya landmines, serta kurangnya diagnosa yang dapat diandalakan dalam pendeteksian Tuberculosis, selain itu juga salah satu anggotanya membantu dalam gerakan wanita-wanita disana agar mendapatkan penghasilan yang dapat menopang anggota keluarganya.

LPDP? Lembaga..... ?


Pada hari pertama program pengayaan yang diselenggarakan oleh LPDP ini, saya mendapatkan banyak sekali materi baru, terutama mengenai LPDP itu sendiri dan entrepreneurship.

Mengapa LPDP dibentuk? Banyak sekali ternyata faktor-faktor yang berdiri dibelakangnya, dimulai dari mempersiapkan Indonesia menghadapi 20 tahun ke depan yang berujung pada perlunya pemimpin-pemimpin baru untuk memajukan dan membangun Indonesia. Beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia nantinya diantaranya adalah dari segi Sumber Daya Manusia, yaitu :

1.     Rendahnya kualitas dan kuantitas manusia terdidik
2.     Komposisi lulusan perguruan tinggi yang tidak ideal, dimana jumlah sarjana teknik masih sangat sedikit.
3.     Insenstif riset bisa dibilang sedikit, hal ini salah satunya disebabkan alokasi dana riset di Indonesia kurang dari 1% (0,07%)
4.     Indonesia merupakan Negara rawan bencana, sehingga dapat memberi dampak à sekolah, R. Gedung, fasilitas, dll rusak.

Menurut Pak Mahdung, tahapan untuk mendapatkan beasiswa LPDP itu sederhana, yang pertama adalah lulus administrasi dan wawancara, lulus program pengayaan / orientasi, dan terakhir sudah mendapatkan LOA dari universitas yang diinginkan. Pada kesempatan ini juga ia menjabarkan sedikit mengenai keadaan Indonesia sekarang dan perbandingannya dengan tahun 2030, diantaranya adalah untuk saat ini Indonesia termasuk 16 besar perekonomian dunia, sedangkan pada tahun 2030 nanti kita akan naik menjadi 7 besar. Saat ini ada sekitar 55 juta tenaga kerja terdidik yang dimiliki Indonesia, dimana nantinya akan mencapai 113 juta tenaga kerja terdidik (skilled worker). 53% populasi di perkotaan saat ini menumbang 74% PDB, sedangkan nanti diharapkan 71% populasi di perkotaan akan menyumbang 86% PDB.

Seperti yang dikatakan Budiman Sudjatmiko dalam bukunya Kepemimpinan Baru Indonesia Melintasi “New Frontier”. Indonesia yang pada hari ini sedang diambang pintu menuju kawasan baru pergaulan dunia (maupun pengelolaan bangsanya) perlu sebuah terapi kejut. Terapi kejut untuk mengingatkan akan alasan adanya (raison de’etre) Indonesia pada tahun 1945.

Tujuan LPDP disini sederhana, yaitu menyiapkan calon pemimpin di masa depan. Dengan cara apa? Diantaranya adalah me-manage sumber daya yang ada untuk kesejahteraan rakyat. Kita semua tahu bahwa Indonesia kaya raya dalam hal SDM dan SDA, namun dalam sektor perminyakan saja hanya 32,7% yang dapat diserap oleh Pertamina. Sedangkan menurut indikator ekonomi, Indonesia termasuk Negara maju (middle income). Namun hal ini bisa menjadi jebakan bagi Indonesia sendiri apabila tidak dapat mengelolanya dengan baik. Diperkirakan, pada tahun 2030, dimana generasi kami yang menjadi pemimpin Negara ini nantinya, apabila tidak berhasil, maka perekonomian Negara ini akan berada di posisi stagnan atau malah turun dan menyebabkan Indonesia menjadi Negara berpenghasilan menengah.

Beranjak dari situ, dibutuhkan adanya Human Resource Development serta inovasi riset dalam seluruh bidang ilmu pengetahuan yang terkait dengan isu isu yang ada di Indonesia. Hal inilah yang ingin diperkuat LPDP dengan berkontribusi dalam pemberian beasiswa pendidikan dan bantuan riset. Selain Beasiswa dan Riset, LPDP juga membantu daerah yang terkena bencana dimana terdapat kerusakan asset pendidikan. Namun semua ini tidak akan ada gunanya jika setiap individu pemuda Indonesia tidak memiliki jiwa Nasionalis.

Menurut web Merriam-Webster.com, Nasionalisme didefinisikan sebagai Loyalty and devotion to one's nation or country, especially as above loyalty to other groups or to individual interests.
Narasumber yang datang adalah dewan direksi dan dirut LPDP, bapak Eko Prasetyo. Bapak Kohar selaku penanggung jawab dalam divisi beasiswa, Bapak Sofan selaku penanggungjawab Riset dan Pendidikan.

Tujuan LPDP tidak hanya memberi uang, namun memastikan alumni-alumninya terlibat dalam organisasi serta bisa memimpin sebuah tim. Arti lambang LPDP sendiri adalah dari bunga cempaka karena bunga cempaka bermanfaat dari awal ia hidup hingga matinya. Itulah yang diharapkan LPDP dari “jebolan2nya”.