Thursday, June 27, 2013

LPDP? Lembaga..... ?


Pada hari pertama program pengayaan yang diselenggarakan oleh LPDP ini, saya mendapatkan banyak sekali materi baru, terutama mengenai LPDP itu sendiri dan entrepreneurship.

Mengapa LPDP dibentuk? Banyak sekali ternyata faktor-faktor yang berdiri dibelakangnya, dimulai dari mempersiapkan Indonesia menghadapi 20 tahun ke depan yang berujung pada perlunya pemimpin-pemimpin baru untuk memajukan dan membangun Indonesia. Beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia nantinya diantaranya adalah dari segi Sumber Daya Manusia, yaitu :

1.     Rendahnya kualitas dan kuantitas manusia terdidik
2.     Komposisi lulusan perguruan tinggi yang tidak ideal, dimana jumlah sarjana teknik masih sangat sedikit.
3.     Insenstif riset bisa dibilang sedikit, hal ini salah satunya disebabkan alokasi dana riset di Indonesia kurang dari 1% (0,07%)
4.     Indonesia merupakan Negara rawan bencana, sehingga dapat memberi dampak à sekolah, R. Gedung, fasilitas, dll rusak.

Menurut Pak Mahdung, tahapan untuk mendapatkan beasiswa LPDP itu sederhana, yang pertama adalah lulus administrasi dan wawancara, lulus program pengayaan / orientasi, dan terakhir sudah mendapatkan LOA dari universitas yang diinginkan. Pada kesempatan ini juga ia menjabarkan sedikit mengenai keadaan Indonesia sekarang dan perbandingannya dengan tahun 2030, diantaranya adalah untuk saat ini Indonesia termasuk 16 besar perekonomian dunia, sedangkan pada tahun 2030 nanti kita akan naik menjadi 7 besar. Saat ini ada sekitar 55 juta tenaga kerja terdidik yang dimiliki Indonesia, dimana nantinya akan mencapai 113 juta tenaga kerja terdidik (skilled worker). 53% populasi di perkotaan saat ini menumbang 74% PDB, sedangkan nanti diharapkan 71% populasi di perkotaan akan menyumbang 86% PDB.

Seperti yang dikatakan Budiman Sudjatmiko dalam bukunya Kepemimpinan Baru Indonesia Melintasi “New Frontier”. Indonesia yang pada hari ini sedang diambang pintu menuju kawasan baru pergaulan dunia (maupun pengelolaan bangsanya) perlu sebuah terapi kejut. Terapi kejut untuk mengingatkan akan alasan adanya (raison de’etre) Indonesia pada tahun 1945.

Tujuan LPDP disini sederhana, yaitu menyiapkan calon pemimpin di masa depan. Dengan cara apa? Diantaranya adalah me-manage sumber daya yang ada untuk kesejahteraan rakyat. Kita semua tahu bahwa Indonesia kaya raya dalam hal SDM dan SDA, namun dalam sektor perminyakan saja hanya 32,7% yang dapat diserap oleh Pertamina. Sedangkan menurut indikator ekonomi, Indonesia termasuk Negara maju (middle income). Namun hal ini bisa menjadi jebakan bagi Indonesia sendiri apabila tidak dapat mengelolanya dengan baik. Diperkirakan, pada tahun 2030, dimana generasi kami yang menjadi pemimpin Negara ini nantinya, apabila tidak berhasil, maka perekonomian Negara ini akan berada di posisi stagnan atau malah turun dan menyebabkan Indonesia menjadi Negara berpenghasilan menengah.

Beranjak dari situ, dibutuhkan adanya Human Resource Development serta inovasi riset dalam seluruh bidang ilmu pengetahuan yang terkait dengan isu isu yang ada di Indonesia. Hal inilah yang ingin diperkuat LPDP dengan berkontribusi dalam pemberian beasiswa pendidikan dan bantuan riset. Selain Beasiswa dan Riset, LPDP juga membantu daerah yang terkena bencana dimana terdapat kerusakan asset pendidikan. Namun semua ini tidak akan ada gunanya jika setiap individu pemuda Indonesia tidak memiliki jiwa Nasionalis.

Menurut web Merriam-Webster.com, Nasionalisme didefinisikan sebagai Loyalty and devotion to one's nation or country, especially as above loyalty to other groups or to individual interests.
Narasumber yang datang adalah dewan direksi dan dirut LPDP, bapak Eko Prasetyo. Bapak Kohar selaku penanggung jawab dalam divisi beasiswa, Bapak Sofan selaku penanggungjawab Riset dan Pendidikan.

Tujuan LPDP tidak hanya memberi uang, namun memastikan alumni-alumninya terlibat dalam organisasi serta bisa memimpin sebuah tim. Arti lambang LPDP sendiri adalah dari bunga cempaka karena bunga cempaka bermanfaat dari awal ia hidup hingga matinya. Itulah yang diharapkan LPDP dari “jebolan2nya”.

5 comments:

  1. "namun dalam sektor perminyakan saja hanya 32,7% yang dapat diserap oleh Pertamina" --> ini datanya darimana?

    Indonesia bukan negara migas. Tidak bisa mengandalkan migas sebagai sumber energi. Bisa dipelajari di sini :

    http://analisis.news.viva.co.id/news/read/417723--produksi-minyak-indonesia-di-titik-nadir-

    Btw, salam kenal mbak :D. Saya juga baru mulai berjuang cari beasiswa buat sekolah lagi :D nyasar kesini..Thx for the info..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hal tersebut saya dapatkan dari nara sumber, salam kenal juga :D

      Delete
  2. Salam kenal mbak nama saya Mustafa ingin mencoba melamar beasiswa lpdp tahun depan, mohon informasi apakah penerima beasiswa lpdp diasramakan selama 11 hari tidak boleh berjumpa dengan keluarganya? Berapa besaran beasiswa untuk program Ph. D di luar negeri yang diterima untuk masing2 peserta mbak? Terima kasih sebelumnya Salam Mustafa

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa kok mas ketemu keluarga, mereka menyediakan waktu bebas hampir setiap hari, namun memang mungkin agak susah karena kalo waktu batch 2 ini lokasi wisma kami agak jauh dari kota dan jadwal pengayaan lumayan padat. Wah mohon maaf, saya kurang tau jg nih untuk beasiswa Ph.D. hehe

      Delete
  3. Halo mba, sejauh yg saya tahu untuk beasiswa lpdp program magister luar negeri univnya terbatas. Bila saya mendaftar untuk program lpdp ini, tapi univ saya tidak ada di list lpdp apakah bisa? Mohon infonya mba..

    ReplyDelete