Pada hari pertama program
pengayaan yang diselenggarakan oleh LPDP ini, saya mendapatkan banyak sekali
materi baru, terutama mengenai LPDP itu sendiri dan entrepreneurship.
Mengapa LPDP dibentuk? Banyak
sekali ternyata faktor-faktor yang berdiri dibelakangnya, dimulai dari
mempersiapkan Indonesia menghadapi 20 tahun ke depan yang berujung pada
perlunya pemimpin-pemimpin baru untuk memajukan dan membangun Indonesia.
Beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia nantinya diantaranya adalah dari
segi Sumber Daya Manusia, yaitu :
1. Rendahnya
kualitas dan kuantitas manusia terdidik
2. Komposisi
lulusan perguruan tinggi yang tidak ideal, dimana jumlah sarjana teknik masih
sangat sedikit.
3. Insenstif
riset bisa dibilang sedikit, hal ini salah satunya disebabkan alokasi dana
riset di Indonesia kurang dari 1% (0,07%)
4. Indonesia
merupakan Negara rawan bencana, sehingga dapat memberi dampak à sekolah, R. Gedung,
fasilitas, dll rusak.
Menurut Pak Mahdung, tahapan
untuk mendapatkan beasiswa LPDP itu sederhana, yang pertama adalah lulus
administrasi dan wawancara, lulus program pengayaan / orientasi, dan terakhir
sudah mendapatkan LOA dari universitas yang diinginkan. Pada kesempatan ini
juga ia menjabarkan sedikit mengenai keadaan Indonesia sekarang dan
perbandingannya dengan tahun 2030, diantaranya adalah untuk saat ini Indonesia
termasuk 16 besar perekonomian dunia, sedangkan pada tahun 2030 nanti kita akan
naik menjadi 7 besar. Saat ini ada sekitar 55 juta tenaga kerja terdidik yang
dimiliki Indonesia, dimana nantinya akan mencapai 113 juta tenaga kerja
terdidik (skilled worker). 53%
populasi di perkotaan saat ini menumbang 74% PDB, sedangkan nanti diharapkan
71% populasi di perkotaan akan menyumbang 86% PDB.
Seperti yang dikatakan Budiman
Sudjatmiko dalam bukunya Kepemimpinan Baru Indonesia Melintasi “New Frontier”. Indonesia
yang pada hari ini sedang diambang pintu menuju kawasan baru pergaulan dunia (maupun
pengelolaan bangsanya) perlu sebuah terapi kejut. Terapi kejut untuk
mengingatkan akan alasan adanya (raison de’etre) Indonesia pada tahun 1945.
Tujuan LPDP disini sederhana,
yaitu menyiapkan calon pemimpin di masa depan. Dengan cara apa? Diantaranya
adalah me-manage sumber daya yang ada
untuk kesejahteraan rakyat. Kita semua tahu bahwa Indonesia kaya raya dalam hal
SDM dan SDA, namun dalam sektor perminyakan saja hanya 32,7% yang dapat diserap
oleh Pertamina. Sedangkan menurut indikator ekonomi, Indonesia termasuk Negara
maju (middle income). Namun hal ini
bisa menjadi jebakan bagi Indonesia sendiri apabila tidak dapat mengelolanya
dengan baik. Diperkirakan, pada tahun 2030, dimana generasi kami yang menjadi
pemimpin Negara ini nantinya, apabila tidak berhasil, maka perekonomian Negara
ini akan berada di posisi stagnan atau malah turun dan menyebabkan Indonesia
menjadi Negara berpenghasilan menengah.
Beranjak dari situ, dibutuhkan
adanya Human Resource Development
serta inovasi riset dalam seluruh bidang ilmu pengetahuan yang terkait dengan
isu isu yang ada di Indonesia. Hal inilah yang ingin diperkuat LPDP dengan
berkontribusi dalam pemberian beasiswa pendidikan dan bantuan riset. Selain
Beasiswa dan Riset, LPDP juga membantu daerah yang terkena bencana dimana terdapat
kerusakan asset pendidikan. Namun semua ini tidak akan ada gunanya jika setiap
individu pemuda Indonesia tidak memiliki jiwa Nasionalis.
Menurut web Merriam-Webster.com,
Nasionalisme didefinisikan sebagai Loyalty and devotion to one's nation or country,
especially as above loyalty to other groups or to individual interests.
Narasumber yang datang adalah
dewan direksi dan dirut LPDP, bapak Eko Prasetyo. Bapak Kohar selaku penanggung
jawab dalam divisi beasiswa, Bapak Sofan selaku penanggungjawab Riset dan
Pendidikan.
Tujuan LPDP tidak hanya memberi uang, namun memastikan alumni-alumninya terlibat dalam organisasi serta bisa memimpin sebuah tim. Arti lambang LPDP sendiri adalah dari bunga cempaka karena bunga cempaka bermanfaat dari awal ia hidup hingga matinya. Itulah yang diharapkan LPDP dari “jebolan2nya”.
"namun dalam sektor perminyakan saja hanya 32,7% yang dapat diserap oleh Pertamina" --> ini datanya darimana?
ReplyDeleteIndonesia bukan negara migas. Tidak bisa mengandalkan migas sebagai sumber energi. Bisa dipelajari di sini :
http://analisis.news.viva.co.id/news/read/417723--produksi-minyak-indonesia-di-titik-nadir-
Btw, salam kenal mbak :D. Saya juga baru mulai berjuang cari beasiswa buat sekolah lagi :D nyasar kesini..Thx for the info..
hal tersebut saya dapatkan dari nara sumber, salam kenal juga :D
DeleteSalam kenal mbak nama saya Mustafa ingin mencoba melamar beasiswa lpdp tahun depan, mohon informasi apakah penerima beasiswa lpdp diasramakan selama 11 hari tidak boleh berjumpa dengan keluarganya? Berapa besaran beasiswa untuk program Ph. D di luar negeri yang diterima untuk masing2 peserta mbak? Terima kasih sebelumnya Salam Mustafa
ReplyDeletebisa kok mas ketemu keluarga, mereka menyediakan waktu bebas hampir setiap hari, namun memang mungkin agak susah karena kalo waktu batch 2 ini lokasi wisma kami agak jauh dari kota dan jadwal pengayaan lumayan padat. Wah mohon maaf, saya kurang tau jg nih untuk beasiswa Ph.D. hehe
DeleteHalo mba, sejauh yg saya tahu untuk beasiswa lpdp program magister luar negeri univnya terbatas. Bila saya mendaftar untuk program lpdp ini, tapi univ saya tidak ada di list lpdp apakah bisa? Mohon infonya mba..
ReplyDelete