Friday, June 28, 2013

Ideologi : bangsa untuk negara untuk bangsa


Halo perkenalkan, saya Diandra Arinita. Lahir di Jakarta, Ayah saya dari Jawa Timur, Probolinggo tepatnya, dan Ibu saya dari Padang, suku Sumpu lebih tepatnya. Anda dari mana?

Kita semua tahu bahwa jawaban pertanyaan saya di atas kemungkinan besar berbeda-beda, Kenapa? Karena kita dari suku dan budaya yang berbeda-beda, itulah Indonesia. Hari ini ada pelajaran penting lagi nih yang saya terima, langsung dari ahlinya. Seorang tenaga professional LEMHANAS RI yaitu Bapak E. Imam Maksudi. Sekilas mengenai beliau, beliau lahir 2 hari setelah hari kemerdekaan Indonesia, terlahir sebagai orang Jawa tulen. Ia bertugas di LEMHANAS selama 33 tahun dimana 23 tahun didalamnya ia habiskan diluar Jawa.

Pertanyaan pertama beliau adalah “Sudahkan Anda bersyukur?” -- “mmmm…” -- “Bersyukurlah, paling tidak karena Anda masih dibangunkan pagi ini” (dalem ati, bener juga!)

Kadang kita ga sadar apa yang udah kita punya dan kita ga punya, menjadikan bersyukur merupakan tindakan awal yang penting, karena jika masyarakat suatu bangsa banyak bersyukur, Insya Allah bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang besar dengan masa depan yang jelas.

Bangsa Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk, baik adat dan budayanya sehingga terdapat keragaman karakter di dalamnya. Selain itu, Indonesia merupakan Negara agraris yang dimana letaknya terpisah secara geografis. Pengalaman sejarah antar masyarakatpun berbeda-beda. Sebenarnya, , Indonesia bisa dibilang sudah memiliki kedaulatan wilayah jauh sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kita sudah memiliki banyak kerajaan bukan? Mereka mempunyai wilayah teritorinya sendiri. Setiap raja berdaulat atas wilayah dengan tahta pemerintahannya masing-masing. Setelah itu Indonesia mengalami penjajahan oleh Negara Asing yang kemudian setelah perjuangan yang panjang, kita bisa menjadi satu Negara yaitu Indonesia. Dari jenjang kehidupannya tersebut, terciptalah 4 Konsensus Dasar Nasional. Konsensus ini berfungsi merekatkan dan memperbaii ikatan, hal inilah yang menjadi dasar dari nilai kebangsaan Indonesia.

4 Konsensus itu adalah :
1.     Filsafah Bangsa Indonesia – Pancasila, yang penting bukanlah lahirnya namun nilainya. Pancasila ini berfungsi sebagai dasar Negara, identitas nasional dan pandangan hidup bangsa.
2.     UUD NRI 1945
3.     Negara Kesatuan RI - NKRI adalah pilihan paling tepat bagi Negara kita saat itu dan sekarang, NKRI bukan karena untuk membedakan Indonesia dengan Negara lain, namun NKRI terjadi karena intrik yang ada, itu merupakan pilihan kita bersama bukan pilihan mereka yang memutuskan saja.
4.     Sesanti Bhinneka Tunggal Ika
Kolonel Arm Wing Handoko, S.T. mengatakan pada Balipost “Nilai-nilai kebangsaan bukan bentuk pasif dari tradisi tetapi merupakan proses aktualisasi yang terus berlangsung dalam interaksi sejarah panjang. Hal itu melahirkan sintesis kebudayaan yang relevan dengan sistem kehidupan warga. Sejarah interaksi antara warga dunia yang berlangsung lama merupakan fakta yang mendasari keniscayaan interaksi global. Namun, dalam proses interaksi tersebut, eksistensi warga negara akan menjadi penentu bagi kuat-tidaknya identitas nasionalnya”

Konsensus Dasar Nasional jika dilihat secara historisnya dibagi menjadi Bangsa belum menegara dan telah menegara. Belum menegara disini maksudnya adalah belum menjalankan kehidupan secara bersamaan. Poin-poin pentingnya adalah budaya dan bahasa Melayu merupakan bahasa Nasional atau bahasa Perjuangan. Kenapa disebut perjuangan? Karena bahasa tersebutlah ide-ide kebangsaan dikomunikasikan. Bhinneka Tunggal Ika, ajaran mengenai cara menghargai perbedaan. Sumpah Pemuda, inilah salah satu waktu dimana potensi-potensi lokal di seluruh wilayah nasional disatukan. Penegasan sikap dan kehendak satu bangsa, tanah air, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan.

Siswoyo menuliskan pada Waspadamedan, “Para pendiri bangsa menggunakan segala daya upaya, termasuk perang dan diplomasi, untuk merebut kemerdekaan. Generasi penerus, kata Kepala Negara, harus meneladani keberanian dan keteguhan para pejuang kemerdekaan.”

Dalam segi sosiologis, Indonesia memiliki sentimen-sentimen kelompok, yaitu perbedaan yang dilatarbelakangi budaya lokal dan menjadikan individunya memiliki sisi-sisi sensitive. Indonesia merupakan Negara multikultur yang artinya menuntut kesetaraan sehingga dibutuhkan untuk setiap warganya saling menerima, saling menghargai dan saling Bantu. Penjajah melakukan dekotomi dimana masyarakat dibagi menjadi mayoritas dan minoritas untuk kepentingan para penjajah agar lebih mudah menguasai Negara. Seharusnya saat ini tidak ada lagi yang namanya perbedaan kelas, yang ada hanya Warga Negara Indonesia atau Bukan WNI.

Nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Menurut Pepper (entah Pepper siapa) sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang baik dan sebaliknya. Sedangkan menurut Perry sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek. Pada kehidupan sehari-hari kita sering kita melihat banyak pelanggaran, namun terkadang kita juga melihat kebaikan biarpun hanya hal kecil tapi itulah yang menjadi nilai atau suri tauladan kita sebaiknya.

Nilai sendiri terbagi menjadi dua, ada nilai yang tercernakan dan nilai dominan. Maksud dari yang pertama adalah nilai yang melihat pada individu yang membentuk karakter, sedangkan nilai dominan adalah nilai yang kita ambil dan harus dijadikan sebagai nilai dominan dalam hidup kita. Mengapa nilai harus dominan? Karena itu yang akan menjadi saklar pengingat bagi kita jika suatu saat kita akan melakukan sesuatu yang tidak baik.

Beranjak yuk ke Hakikat nilai bangsa! Prinsip-prinsip moral dimana kebaikan sifat dan sikap yang kita cari, serta hal ini menjadi cermin jati diri Bangsa Indonesia dimana Pancasila yang menjadi salah satu contohnya. Pemantapan nilai kebangsaan itu sangat penting untuk menyadari perihal baiknya bangsa. Untuk menjadi individu yang berkontribusi di dalamnya kita harus mencintai dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negri sendiri.

Pernah denger filsafat “hujan emas di negri orang hujan batu di negri sendiri” mana yang anda pilih?

No comments:

Post a Comment